Kepada Yang Mencari Kesempurnaan Cinta



Aku tidaklah hebat dalam beragama. Tapi aku bersyukur, tuhan masih memberi kesempatan untukku menilai dan mengambil pelajaran dari semua perjalanan hidup yang aku tempuh. Aku mengenal arti cinta. Tapi yang salah, cinta itu terlalu terobsesi kepada manusia, bukan kepada pencipta.

Dan terakhir kali, aku jatuh cinta dengan seorang pemuda yang aku rasa dia cukup sempurna. Mungkin karena terlalu cinta, perasaan itu berubah menjadi ingin memiliki. Entah bagaimana di penghujung jalan cerita kami, putus tanpa alasan meninggalkanku seorang diri mencari apa kesalahan yang mungkin aku belum perbaiki.

Aku sedih tapi tidak meratapi. Sebulan berlalu akhirnya pemuda itu bersama dengan orang lain. Aku gundah, aku marah.

Tapi bagaimanapun juga, aku bersyukur. Aku berbenah diri. Aku berterima kasih pada pemuda itu seikhlas hati.

Kalau tidak karena kau tidak tinggalkan aku. Mungkin aku masih lalai berdiri di muka bumi ini.

Kalau tidak karena kau tidak tinggalkan aku. Mungkin aku masih angkuh diri.

Kalau tidak karena kau tidak tinggalkan aku. Yang pasti aku tidak kenal cinta Tuhan seperti hari ini.

Semuanya aku berterima kasih kepadamu. Apa yang selalu terjadi aku selalu mendoakanmu agar mendapat apa yang kau inginkan.

Bangkitlah wahai pembenci cinta dan menyalahkan cinta. Cinta itu ada. Tapi sebelum kita menemukan cinta kepada manusia, carilah cinta kepada Pencipta agar tidak mudah kecewa.
Kalau aku rasa kau cukup sempurna. Maka aku telah salah menilai kesempurnaan itu.
Kalau kita jatuh bukan berarti kita kalah tapi mungkin karena kita salah. Kalau kita salah bukan berarti kita menyerah tapi mungkin karena kita perlu berbenah.

0 Response to "Kepada Yang Mencari Kesempurnaan Cinta"

Post a Comment

Terima kasih atas kunjungannya, silahkan tinggalkan komentar anda disini.